Senggolan Serabai Motor

          Karena kurang hati-hati penjual serabai bersenggolan dengan pengendara motor pada hari Minggu tanggal 19 September 2010. Kejadian itu terjadi di pertigaan sebelah kanan SMAN 11 Manukan Kulon Surabaya. Lokasi itu juga dekat tempat latihan "GODAM" Chess Club.
Berdasarkan kesaksian para saksi yang berada di lokasi bahwa kejadian itu berawal ketika Penjual Serabai tiba-tiba berhenti dan langsung memutar gerobak sepeda nya dengan maksud langsung putar balik kanan, tetapi motor yang berada dibelakang dan kebetulan seorang cewek yang masih siswa SMP itu langsung terkejut dan langsung menghindari Penjual Serabai tersebut. Tetapi karena aksi dari Penjual Serabai yang terlalu mendadak, sehingga stang dari pengendara motor tersebut masih menyenggol dari gerobak sepeda penjual serabai itu.
Tak ayal lagi gerobak sepeda itu terpental ke kiri dan beberapa mangkok nya jatuh yang menimbulkan suara pecah yang keras sekali, sehingga warga yang berada di sekitar langsung terkejut dan pandangan tertuju pada asal suara tersebut. Sesaat juga pengendara motor tadi juga langsung oleng dan jatuh terjungkal dengan tumpuhan pundak dan lengan sebelah kiri dan juga menimbulkan suara yang tak kalah keras dengan suara mangkok pecah tadi.
Para warga disekitar dan juga beberapa anggota Godam langsung bergerak cepat menuju tempat kejadian. Beberapa orang membantu membalik gerobak sepeda serabai yang terguling, beberapa orang membantu cewek dan motor nya yang jatuh tadi.
Orang-orang yang mengetahui persis kejadiannya, langsung mempertemukan dua pelaku senggolan tersebut. Karena memang kejadian itu terjadi karena sama-sama kurang hati-hati maka orang-orang menyimpulkan bahwa kedua belah pihak sama-sama bersalah dan karena sama-sama menderita kerugian, dengan demikian orang-orang menyarankan agar diselesaikan secara damai saja. Orang-orang menyarankan agar cewek pengendara motor tersebut memberi uang secukupnya kepada penjual searabai.
Dari pihak pengendara motor setuju dengan saran tersebut dan memberi uang sebesar Rp.20.000,  karena hanya uang itu yang dia punya. tetapi tidak dengan penjual serabai. Dengan dalih gerobaknya hancur maka dia tidak setuju dengan saran tersebut dan meminta ganti rugi sebesar Rp.300.000.
Kesepakatan pun tidak ditemukan. Saling ngotot pun terjadi antara penjual serabai dan pengendara motor dibantu orang-orang yang tahu kejadiannya. Kemacetan pun terjadi karena para pengguna jalan berhenti dan mendekat ke tempat kejadian.
Disaat belum ada titik temu datang seorang warga sekitar dari Manukan Blok IX menanyakan kronologi kejadiannya. Setelah dijelaskan orang-orang yang berada di situ. Akhirnya warga tersebut mengulang lagi kesimpulan orang-orang sebelumnya bahwa kejadian ini disebabkan karena sama-sama salah, terus gerobak tidak hancur cuman beberapa mangkok yang pecah dan juga bahan jualannya jatuh semua. Tetapi dari pihak cewek pengendara motor sama, dia cedera dari bahu sampai lengan, motornya juga bagian depan rusak parah. Kemudian warga tersebut membantu dengan menambah uang sebesar Rp.50.000. sehingga total menjadi Rp. 70.000 dan meminta agar penjual serabai menerimanya.
Dengan berat hati penjual serabai itu menerima saran tersebut dan akhirnya masalah itu terselesaikan.

0 comments:

Posting Komentar